BeritaSubang

3 Dosen Politeknik Negeri Subang Hibahkan Mesin Pengolah Rambutan ke Kelompok Tani Desa Tanggulun Barat

232
×

3 Dosen Politeknik Negeri Subang Hibahkan Mesin Pengolah Rambutan ke Kelompok Tani Desa Tanggulun Barat

Share this article
3 Dosen Politeknik Negeri Subang Hibahkan Mesin Pengolah Rambutan ke Kelompok Tani Desa Tanggulun Barat

SUBANG, Elshifaradio.com – Tiga dosen dari Politeknik Negeri Subang (POLSUB) menghibahkan sebuah mesin Teknologi Tepat Guna (TTG) Vacuum Frying kepada kelompok tani di Desa Tanggulun Barat, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, pada Kamis (29/8/2024). Mesin ini akan membantu para petani rambutan dalam mengolah buah rambutan menjadi keripik, serta meningkatkan nilai jual hasil panen mereka.

Selain hibah mesin, para petani juga akan mendapatkan pelatihan pembuatan keripik rambutan, branding produk, dan pemasaran digital. Program ini merupakan bagian dari Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah buah rambutan.

Baca Juga : Motivasi ASN, Pj. Bupati Subang Sampaikan 5 Kunci Pemerintahan yang Baik

Ketua Tim Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dari POLSUB, Susilawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu kelompok petani rambutan di Desa Tanggulun Barat mengolah buah rambutan menjadi produk yang bernilai jual tinggi.

“Fokus dari kegiatan kami adalah memberikan bantuan berupa TTG vacuum frying kepada kelompok petani rambutan desa Tanggulun Barat, mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang pengoperasian dan pemeliharaan TTG vacuum frying, Memfasilitasi kelompok petani rambutan dengan branding produk keripik rambutan yang dihasilkan serta sistem pemasaran berbasis digital, serta mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang branding produk dan sistem pemasaran berbasis digital,” ungkap Susilawati.

“Kegiatan dengan tema Pemberdayaan Petani Rambutan Desa Tanggulun Barat, Subang dalam Produksi dan Penjualan Keripik Rambutan menggunakan Vacuum Frying, Branding Produk dan Sistem Pemasaran Berbasis Digital itu diharapkan bisa menjadi salah satu solusi masyarakat supaya bisa menjadi lebih produktif dan dapat mengembangkan Lembaga Badan Usaha Milik Desa, khususnya di Desa Tanggulun Barat melalui wirausaha di bidang pengolahan buah rambutan, ” lanjutnya.

Baca Juga : Lukmantias Siap All-Out Menangkan Paslon Religius di Pilkada Subang 2024

Azhis Sholeh Buchori dan Dwi Vernanda, yang turut serta dalam program ini, mengungkapkan bahwa teknologi pascapanen seperti alat untuk membuat keripik rambutan masih belum tersedia di desa tersebut.

“Mesin TTG sudah kami rancang dari bulan Juni lalu dan sedang dalam pengerjaan. Kami menganalisis jika buah rambutan bisa diolah dengan baik untuk menjadi keripik menggunakan alat ini, maka bisa menambah nilai jual buah tersebut,” kata Azhis.

Hal tersebut masuk akal mengingat saat ini para petani rambutan hanya menjual hasil panen buah rambutan mereka dengan harga murah yaitu sekitar Rp. 2.700 s.d. Rp. 3.000 per kilogram dan panen rambutan hanya satu tahun sekali pada bulan Desember s.d. Maret.

Selain itu, Dwi Vernanda menambahkan bahwa pelatihan ini juga akan memperkenalkan para petani pada konsep branding dan pemasaran digital, yang diharapkan dapat membantu mereka menjual produk olahan dengan harga yang lebih tinggi di pasaran.

Baca Juga : Ajang Promosi Kampus, Himaperta Polsub Adakan Festival Pertanian dengan Berbagai Jenis Perlombaan

“Selain mesin TTG, kami juga akan memfasilitasi pelatihan menciptakan produk olahan buah rambutan dengan branding yang berkualitas dan dapat bersaing di pasaran serta mendapatkan target market dari produk keripik rambutan melalui sistem pemasaran berbasis digital,” ungkap Dwi.

Kepala Desa Tanggulun Barat, Wawan Setiawan, menyambut baik bantuan ini dan berharap program ini dapat meningkatkan omzet para petani di desanya.

“Semoga dengan bantuan produk ini bisa bermanfaat untuk kelompok tani di Desa Tanggulun Barat. Kami juga mohon bimbingannya dalam pelatihan nanti supaya bisa menambah omzet para petani di sini,” ujar Wawan.

Program ini diharapkan menjadi solusi bagi petani rambutan untuk lebih produktif dan mengembangkan usaha berbasis pengolahan buah rambutan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Desa Tanggulun Barat.

Sumber : jabarpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *