SUBANG, Elshifaradio.com – Akibat jatuh saat sedang mengembala kambing di sungai, Suhendi warga Palabuan, Kelurahan Sukamelang, divonis menderita Osteosarkoma.
Osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Kanker ini berkembang di sel-sel pembentuk tulang, seperti femur (tulang paha), tibia (tulang kering), dan humerus (tulang lengan atas).
Meskipun penyakit ini sering kali terjadi pada anak-anak dan remaja, namun osteosarkoma juga dapat terjadi pada orang dewasa. Berikut penyebab, gejala, diagnosis, dan cara pengobatan osteosarkoma.
Penyebab Osteosarkoma
Penyebab pasti osteosarkoma belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan osteosarkoma, antara lain:
- Usia: Osteosarkoma paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang sedang mengalami pertumbuhan cepat.
- Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker tulang dapat meningkatkan risiko.
- Kelainan Genetik: Beberapa kelainan genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni dan retinoblastoma herediter, dapat meningkatkan risiko osteosarkoma.
- Paparan Radiasi: Paparan terhadap dosis tinggi radiasi, seperti terapi radiasi untuk kanker lain, dapat meningkatkan risiko osteosarkoma.
Gejala Osteosarkoma
Gejala osteosarkoma bisa bervariasi tergantung lokasi dan ukuran tumor. Beberapa gejala umum meliputi:
- Nyeri Tulang: Nyeri di area yang terkena, sering kali semakin parah pada malam hari atau setelah aktivitas fisik.
- Bengkak dan Benjolan: Pembengkakan atau benjolan di sekitar tulang yang terkena.
- Patah Tulang: Tulang yang terkena osteosarkoma mungkin lebih rentan patah dengan trauma ringan.
- Penurunan Fungsi: Keterbatasan gerak atau kesulitan dalam menggunakan anggota tubuh yang terkena.
Diagnosis Osteosarkoma
Untuk mendiagnosis osteosarkoma, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa area yang mengalami gejala dan mencari tanda-tanda pembengkakan atau benjolan.
- Pencitraan: Tes pencitraan seperti sinar-X, MRI, dan CT scan digunakan untuk melihat tulang dan jaringan sekitar.
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan dari tumor untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan diagnosis.
- Tes Laboratorium: Tes darah untuk menilai kesehatan umum dan fungsi organ.
Pengobatan Osteosarkoma
Pengobatan osteosarkoma biasanya melibatkan kombinasi beberapa metode, termasuk:
- Operasi: Tujuan utama operasi adalah mengangkat tumor sepenuhnya. Terkadang diperlukan amputasi, tetapi banyak kasus dapat diatasi dengan operasi pengangkatan tumor yang mempertahankan anggota tubuh.
- Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi sering kali diberikan sebelum dan setelah operasi.
- Radioterapi: Penggunaan radiasi untuk membunuh sel kanker. Meskipun kurang umum digunakan untuk osteosarkoma, radioterapi bisa menjadi pilihan jika operasi tidak memungkinkan.
Prognosis dan Kesimpulan
Prognosis osteosarkoma bergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi dan ukuran tumor, apakah kanker telah menyebar, dan respons terhadap pengobatan. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, banyak pasien osteosarkoma dapat mencapai remisi.
Penting bagi orang tua dan remaja untuk mewaspadai gejala-gejala yang mencurigakan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Dengan demikian, kemungkinan untuk diagnosis dini dan pengobatan yang efektif akan meningkat, memberikan harapan yang lebih baik bagi pasien osteosarkoma.
Sumber : tintahijau.com