BeritaJawa BaratSubang

Pendemo Tambang Ilegal Ngaku 18 Hari Tak Makan, Dedi Mulyadi Turun Langsung Cek Kebenarannya !

147
×

Pendemo Tambang Ilegal Ngaku 18 Hari Tak Makan, Dedi Mulyadi Turun Langsung Cek Kebenarannya !

Share this article
KDM Datangi Rumah Pendemo yang Ngaku Tak Makan 18 Hari

Subang, Elshifaradio.com – Sempat viral di media sosial, pengakuan mengejutkan dari seorang pendemo yang mengklaim sudah 18 hari tidak makan akibat penutupan tambang ilegal yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi. Tak hanya itu, pria tersebut bahkan mengaku istrinya ingin menceraikannya karena kondisi ekonomi yang memburuk.

“Bukan Bapak Aing itu, Bapak Sia! Gimana ini 18 hari gak makan, istri minta cerai. Gimana ini, bapak sia? 18 hari gak makan, gimana ini? Urusan perut ini!” ujar pria tersebut dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.

Pernyataan itu langsung menarik perhatian Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. Tak ingin tinggal diam, Dedi Mulyadi atau kerap disapa Kang Dedi pun memutuskan untuk mendatangi rumah sang pendemo di Subang untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

Baca Juga : Hujan Deras Picu Bencana Alam, Dua Lokasi di Subang Terdampak Longsor

Momen ini terekam dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi pada Selasa (28/1/2025). Dedi mengungkapkan bahwa kebijakannya menutup tambang ilegal baru berjalan seminggu, sehingga ia ingin memastikan kebenaran klaim 18 hari tanpa makan.

“Kan kemarin tuh ada yang kelaparan 18 hari gak makan sampai istrinya minta cerai. Karena saya gak mau kebijakan saya itu ternyata melahirkan ada 18 hari orang yang gak bisa makan. Padahal nutup tambang ilegalnya baru seminggu, kita coba temuin orangnya,” kata Dedi dalam video tersebut.

Namun, saat tiba di rumah yang dituju, Dedi justru disambut oleh istri pendemo. Sementara sang pendemo sendiri sedang bekerja memetik buah rambutan.

Dari penuturan istrinya, terungkap bahwa sang suami bernama Andri John, merupakan salah satu sopir area tambang sebelum tambang ilegal tersebut ditutup.

“Iya, awalnya pekerjaannya sopir, udah lama (berhenti), pas waktu ditutup itu aja (tambang ilegal),” ujar sang istri.

Baca Juga : Tragis, Akibat Jalan Berlubang ! Pasutri Asal Bekasi Alami Kecelakaan Maut di Pantura Subang

Saat ditanya soal klaim 18 hari tak makan, sang istri justru tertawa. Ia memastikan bahwa setiap hari suaminya masih memberikan nafkah Rp100.000, sehingga mereka tetap bisa makan seperti biasa.

Bahkan, jika kehabisan beras, ia bisa meminta kepada ibunya yang merupakan petani padi.

“Kalau masak nasi mah masak, cuman dia jarang ada di rumah, kalau pas jadi sopir juga,” katanya.

Saat ditanya apakah benar suaminya kelaparan selama 18 hari, ia kembali tertawa dan mengaku tak tahu-menahu soal hal tersebut.

“Gak tahu (18 hari tak makan), mungkin dia di jalan, di rumah mah masak nasi. (Beras) punya, minta ke mamah,” ujarnya.

Baca Juga : Ungkap Jaringan Sarana Pertanian Palsu, Polres Subang Raih Penghargaan dari CropLife Indonesia

Soal isu cerai, ia juga menegaskan bahwa itu hanyalah candaan belaka.

“Tadinya juga saya sambil bercanda, sambil ketawa, gak serius,” katanya sambil tertawa. Meski demikian, ia memang sempat melontarkan ucapan tersebut kepada suaminya setelah berhenti bekerja sebagai sopir.

Menariknya, meskipun suaminya kini hanya bekerja sebagai pemetik rambutan dengan penghasilan harian Rp100.000, sang istri masih bisa menyisihkan uang untuk membeli skincare seharga Rp350 ribu per bulan.

“Ya kalau buat skincare saya sisihkan uangnya, ya pake saya juga. Rp 350 sebulan sekali,” ungkapnya.

Baca JugaYayasan Istana Yasmin Tugu Indramayu Gelar Santunan untuk Yatim Piatu dan Dhuafa di Compreng

Meskipun pengakuan pendemo sempat menuai tanda tanya, di akhir video Dedi Mulyadi tetap menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan berupa beberapa karung beras serta sejumlah uang kepada istri pendemo tersebut.

Sang istri yang awalnya tertawa akhirnya menangis haru, terharu dengan bantuan yang diberikan oleh Dedi.

Momen ini pun semakin memperjelas bahwa kisah 18 hari tak makan ternyata tidak sepenuhnya benar, melainkan hanya ekspresi emosional dalam aksi demo.

Sumber : lampusatu.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *