Subang, Elshifaradio.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggulirkan sejumlah program strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan di Tanah Pasundan mulai tahun 2025. Komitmen ini ditegaskannya dalam rapat koordinasi bersama pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, serta pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat.
Dalam arahannya, KDM — sapaan akrab Dedi Mulyadi — menekankan pentingnya pembentukan karakter, baik bagi siswa maupun guru, sebagai pondasi utama dalam reformasi pendidikan di Jawa Barat.
“Saya tidak mau lagi ada keributan saat penerimaan siswa SMA/MA. Dinas Pendidikan dan Kemenag harus menetapkan daya tampung secara jelas,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi keterbatasan daya tampung di sekolah negeri, KDM memerintahkan agar siswa dialihkan ke sekolah swasta yang telah ditunjuk. Pemerintah Provinsi akan menanggung biaya pendidikan siswa tersebut, dengan catatan lokasi sekolahnya telah ditetapkan dengan jelas.
“Bila tidak mencukupi, siswa harus diarahkan ke sekolah swasta yang ditunjuk. Pemdaprov akan bantu pembiayaan siswa yang bersekolah di swasta, asalkan lokasinya jelas,” katanya.
Kebijakan ini juga berlaku untuk penerimaan siswa SD dan SMP, yang berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
Lebih jauh, KDM mengajak seluruh pihak untuk menyatukan visi dan misi dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih terstruktur, transparan, dan berkeadilan.
Tak hanya fokus pada peserta didik, perhatian besar juga diberikan kepada para guru. KDM menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan, kualitas, serta proses rekrutmen guru yang transparan dan profesional.
Ke depan, guru di Jawa Barat harus memilki karakateristik yang terstandar serta mengikuti pelatihan karakter.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu membawa perubahan baik dalam dunia pendidikan Jawa Barat, sekaligus mencetak generasi penerus yang berkarakter, berdaya saing, dan berintegritas.
Sumber : tintahijau.com
