Berita

Akhiri Perseteruan dengan Sutiyoso , Ketua GRIB Jaya Hercules Minta Maaf dengan Adat Timor Leste

282
×

Akhiri Perseteruan dengan Sutiyoso , Ketua GRIB Jaya Hercules Minta Maaf dengan Adat Timor Leste

Share this article

JAKARTA – Ketua Umum GRIB Jaya, Rosario de Marshall alias Hercules, mendatangi kediaman mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso di kawasan Cibubur, Rabu (28/5/2025). Kehadirannya bertujuan untuk meminta maaf secara langsung setelah sempat melontarkan pernyataan yang menyinggung Sutiyoso.

Dalam kunjungan itu, Hercules menyerahkan sehelai kain khas Timor sebagai simbol permohonan maaf secara adat Timor Leste. Sutiyoso menerima simbol tersebut dengan tangan terbuka. Momen haru terlihat saat Hercules menggenggam tangan Sutiyoso erat dan menciumnya sebagai bentuk penyesalan.

“Mudah-mudahan Bapak terima. Karena saya anggap Bapak ini bapak saya sendiri. Kami ini dididik bapak-bapak dari baret merah, kami diajarin kesetiaan, diajari loyalitas,” ujar Hercules dalam pertemuan tersebut, seperti tertuang dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

Baca Juga : Sidak Langsung di Kawasan Cijambe, Bupati Subang Tertibkan Truk yang Langgar Jam Operasional

Hercules mengungkapkan bahwa ucapannya kala itu merupakan bentuk spontanitas yang tidak disengaja, dan ia bersyukur permintaan maafnya diterima dengan baik. Tak hanya kepada Sutiyoso, permintaan maaf juga ia tujukan kepada istri, anak, cucu, dan seluruh keluarga besar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pada pertemuan tersebut, Sutiyoso, yang akrab disapa Bang Yos, mengenang masa perjuangan bersama pasukan Kopassus dan TBO dalam mempertahankan Timor Leste sebagai bagian dari NKRI. Ia menyebut, hubungan emosional dengan Hercules dan tokoh lainnya terjalin lewat pengalaman berat di medan perjuangan.

“Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan,” ujar Bang Yos.

Menurutnya, Hercules telah ia anggap sebagai adik atau anak sendiri. Karena itu, kesalahpahaman yang terjadi dianggap sebagai yang manusiawi.

Baca Juga : Perkuat Ekonomi Kreatif Subang, Zulkifly Chaniago Tegaskan Pentingnya Perda

“Jadi kalau Hercules yang saya anggap sebagai adik, anak sendiri, terus dia ngomong salah, ya manusia biasa aku sama sekali enggak masuk ke hati. Apalagi dia sudah minta maaf di media, itupun aku sudah terima minta maafnya dia dan sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya,” ungkap Sutiyoso.

Sebelumnya, perseteruan bermula dari pernyataan Sutiyoso yang menyoroti ormas berseragam menyerupai TNI, yang ia nilai berpotensi menimbulkan keresahan publik. Ia mengungkap pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI, dan menyatakan ketidaknyamanan atas ormas yang menggunakan atribut mirip militer.

“Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara,” tegasnya.

Sutiyoso mencontohkan perjuangan berat untuk mendapatkan baret merah sebagai anggota Kopassus, termasuk pelatihan intensif hingga menyusuri hutan dan gunung. Ia mengaku kecewa jika atribut itu digunakan sembarangan oleh ormas.

Baca Juga : Misteri Mayat Bersimbah Darah di Bendungan Subang Terungkap : Motifnya Mengejutkan !

“Bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah,” katanya.

Karena itu, ia mendukung wacana revisi UU Ormas yang sempat dilontarkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, termasuk peninjauan terhadap cara berpakaian ormas.

“Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian,” kata Sutiyoso.

“Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara,” imbuhnya.

Baca Juga : Razia Miras di Terminal hingga Klub Malam Subang, Polisi Amankan Ratusan Botol

Pernyataan ini kemudian dibalas Hercules dengan nada keras, merasa ormas telah dihina dan meminta Sutiyoso untuk tidak lagi berbicara mengenai mereka.

“Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu enggak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Enggak usah nyinggung-nyinggung kita,” kata Hercules dalam pernyataannya waktu itu.

Namun kini, dengan pertemuan langsung dan simbol adat Timor, ketegangan yang sempat terjadi tampaknya berakhir damai.