Berita

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Belum Merata, Sebagian Sekolah di Ciasem Gigit Jari

84
×

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Belum Merata, Sebagian Sekolah di Ciasem Gigit Jari

Share this article
46 Para Siswa Sekolah Dasar SD Negri sedang menikmati Makan Bergiji Gratis di Wilayah Korwil Ciasem
Para Siswa Sekolah Dasar (SD) Negri sedang menikmati Makan Bergiji Gratis di Wilayah Korwil Ciasem

SUBANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum dirasakan seluruh siswa sekolah dasar khususnya di Wilayah (Korwil) Kecamatan Ciasem, Subang. Hingga saat ini ribuan siswa merasakan manfaat program yang digalakan oleh pemertntah. Kondisi ini memicu keluhan dari para tenaga pengajar dan orang tua siswa, mengingat program tersebut seharusnya sudah berjalan merata.

Baca Juga : Penutupan Rangkaian Kegiatan Muharram 1447 H, Jadikan Moment Perubahan Menjadi Lebih Baik

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Korwil Kecamatan Ciasem, Yayan, menyampaikan bahwa sebagian besar siswa SD di bawah koordinasinya belum menerima jatah MBG. Padahal, data siswa yang membutuhkan sudah lama disampaikan kepada pihak terkait.

“Ya, masih banyak SD yang siswanya belum mendapatkan MBG, padahal sudah lama berjalan, meski sudah banyak relawan yang mendata, tapi belum ada realisasinya,” terang Yayan pada Senin (15/7/2025).

Baca Juga : Bupati Subang Lepas Mahasiswa KKNM Kampus Berdampak Universitas Subang Tahun Akademik 2024/2025

Akibatnya, puluhan sekolah dasar di Ciasem harus gigit jari, sementara sekolah lain di luar wilayah tersebut setiap hari menikmati program MBG.

Terpisah, CV. Imam Jaya, H. Asep Saepudin salah satu dapur penyedia layanan MBG di Kecamatan Ciasem, membenarkan adanya permintaan. “Sudah banyak yang menelpon agar dikirim MBG, namun karena kuotanya terbatas jadi tidak kebagian,” ujar H.Asep Saepudin Subang Raya shopping

Baca Juga : Polres Subang Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba di Yayasan Budi Luhur, Ratusan Siswa Ikut Terlibat Aktif

Ia menjelaskan bahwa kuota MBG yang tersedia saat ini hanya sekitar empat ribu porsi. Apalagi dari jumlah tersebut, pengiriman yang selama ini dilakukan masih dirasa kurang untuk memenuhi seluruh kebutuhan.

“Kalau bisa namambah lima ribu sepertinya bisa terpenuhi,” yang berarti tidak adanya defisit pasokan yang signifikan. (HM)

Sumber : subang.pikiran-rakyat.com