SUBANG – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, S.IP memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Kekeringan di Wilayah Pantura Kabupaten Subang, di Aula Kecamatan Pusakanagara pada Selasa (12/8/2025) .
Rapat ini digelar untuk membahas langkah penanganan kekeringan yang telah berdampak pada 1.843 hektare persawahan di lima kecamatan, yang diakibatkan pendangkalan saluran air sekunder dan infrastruktur irigasi yang belum optimal.
Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Subang Sambut HUT RI & Kejaksaan RI ke-80: Jaga Stabilitas Harga dan Bantu Warga
Dalam rapat tersebut, Bupati meminta percepatan normalisasi saluran air sebagai langkah strategis penyelamatan produksi pangan.
Kekeringan yang melanda Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Compreng, dan Legonkulon mengancam keberlangsungan produksi padi sekaligus kesejahteraan petani.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah mengingat Subang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional yang menyuplai kebutuhan beras untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga : Hari UMKM Nasional 2025, Sekda Subang Tegaskan UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Rahmat Efendi, mengungkapkan bahwa penyebab utama kekeringan di wilayah hilir adalah pendangkalan saluran air sekunder dan perlunya penyempurnaan Siphon Jatireja.
“Penyebabnya antara lain pendangkalan beberapa saluran air sekunder, serta Siphon Jatireja yang perlu penyempurnaan kembali, sehingga pasokan air untuk pertanian di wilayah hilir menjadi terbatas,” jelas Rahmat Efendi.
Baca Juga : Usai Bertakziah ke Korban Kecelakaan, Bupati Subang Janji Perketat Aturan Truk Demi Keselamatan Warga
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kang Rey meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum agar segera melakukan normalisasi saluran sekunder yang menjadi titik hambatan distribusi air ke sawah.
Ia juga menginstruksikan Perum Jasa Tirta II (PJT II) untuk melakukan penjadwalan ulang masa tanam agar kekurangan air tidak terjadi lagi di musim panen mendatang.
Baca Juga : Mahasiswa Unsub Bersama Perpusnas RI Salurkan 1.100 Buku untuk Perpustakaan Desa Mayang
“Kabupaten Subang merupakan lumbung padi nasional. Banyak daerah yang menggantungkan pasokan pangan pada Kabupaten Subang.
Maka ketika sungainya sudah dinormalisasi dan sistemnya diperbaiki, tetapi musim tanamnya tidak diatur dengan baik, masalah ini akan terulang. Jangan sampai ada kecamatan yang dikorbankan,” tegas Kang Rey.