BeritaNasional

Presiden Prabowo Semprot BUMN : Perusahaan Rugi Malah Bagi-Bagi Bonus, Brengsek !

46
×

Presiden Prabowo Semprot BUMN : Perusahaan Rugi Malah Bagi-Bagi Bonus, Brengsek !

Share this article
Presiden Prabowo Semprot BUMN
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025)

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik keras terhadap sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tetap membagikan bonus tahunan meski dalam kondisi merugi.

Menurut Prabowo, pemberian bonus itu seakan dilakukan dengan dalih bahwa para pejabat BUMN sudah dipercaya negara. Namun, justru hal ini membuatnya geram.

“Manajemen saya perintahkan bersihkan itu BUMN, kadang-kadang nekat-nekat mereka itu diberi kepercayaan negara. Dia kira itu perusahaan nenek moyangnya, perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, brengsek banget itu!” tegas Prabowo dalam pidatonya di Munas VI PKS, Senin (29/9/2025).

Baca Juga : Adakan Talkshow Edukatif dan Stan Bazar, Elshifa Radio Ramaikan World Rabies Day 2025 Kabupaten Subang 

Prabowo menegaskan, dirinya tidak segan meminta Kejaksaan Agung hingga KPK turun tangan untuk menindak para pejabat BUMN yang terbukti bermain-main dengan bonus di tengah kerugian perusahaan.

“Saya mau kirim Kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu, bagaimana saudara perlu dikejar atau tidak? Nanti dibilang Prabowo kejam lagi,” ujarnya sambil melempar pertanyaan kepada kader PKS yang hadir.

Lebih lanjut, Prabowo menugaskan BPI Danantara untuk melakukan langkah bersih-bersih di tubuh BUMN. Ia memberikan tenggat waktu antara dua hingga empat tahun untuk menyelesaikan pekerjaan besar tersebut.

Baca Juga : World Rabies Day 2025 : Subang Gelar Cat & Dog Show dan Vaksinasi Hewan Gratis

“Saudara-saudara sekalian, kita kasih kesempatan BUMN dalam 2, 3, 4 tahun kita bersihkan,” tegasnya.

Prabowo menilai BUMN seharusnya bisa memberikan imbal hasil yang signifikan. Ia mencontohkan, dengan total aset mencapai US$ 1.060 miliar, semestinya negara bisa meraup keuntungan minimal 10% atau setara US$ 100 miliar (sekitar Rp1.665 triliun).

“Kalau dagang yang biasa harusnya hasilnya itu, yang wajarnya itu 10% dari aset. Kalau aset kita 100, harusnya tiap tahun kita dapat 10%,” jelas Prabowo.

Baca Juga : 11 Siswa SDN Rawalele Diduga Keracunan MBG, Bupati Subang Perketat Pengawasan

Namun, ia juga realistis bahwa target 10% tidak mudah dicapai. Meski begitu, jika return on asset (RoA) BUMN bisa menyentuh angka 5% saja, negara sudah bisa mengantongi sekitar Rp800 triliun, sehingga APBN berpotensi terhindar dari defisit.

Sayangnya, hingga kini capaian BUMN masih jauh dari harapan. Bahkan, RoA sebesar 3% pun belum berhasil diraih.

“Kita kasih target mereka ini dalam tiga tahun, kita tunggu, kita tunggu hasil mereka. Insyaallah akan mencapai yang kita harapkan,” pungkas Prabowo optimistis.

Sumber : Lampusatu.com