BeritaJawa Barat

Jawa Barat Kukuhkan Diri Sebagai Provinsi dengan Investasi Terbesar 2025, Capai Rp 218,2 Triliun dan Serap 303 Ribu Tenaga Kerja

22
×

Jawa Barat Kukuhkan Diri Sebagai Provinsi dengan Investasi Terbesar 2025, Capai Rp 218,2 Triliun dan Serap 303 Ribu Tenaga Kerja

Share this article
Jawa Barat Kukuhkan Diri Sebagai Provinsi dengan Investasi Terbesar 2025
(foto : tintahijau.com)

BANDUNG – Selama periode Januari hingga September 2025, Provinsi Jawa Barat kembali menegaskan dominasinya sebagai daerah dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia. Total investasi yang berhasil dihimpun mencapai Rp 218,2 triliun atau setara dengan 15,2 persen dari total investasi nasional.

Angka tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 18 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 184,89 triliun. Peningkatan investasi yang masif ini juga berdampak langsung pada sektor ketenagakerjaan, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 303.469 orang, naik 4,45 persen dari tahun 2024 yang berjumlah 290.545 orang.

Dari total tenaga kerja tersebut, sebanyak 175.385 orang terserap melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sementara 128.084 orang lainnya melalui Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagian besar penyerapan terjadi di sektor manufaktur dan jasa penunjang industri, yang kini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Salah satu contoh terbaru adalah rekrutmen 4.500 tenaga kerja terampil bersertifikat oleh perusahaan kendaraan listrik BYD yang beroperasi di Kabupaten Subang.

“Angka investasi ini diharapkan terus meningkat seiring masuknya investasi baru di berbagai kawasan industri seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik, Jumat (17/10/2025).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menjaga tren positif tersebut melalui peningkatan layanan investasi yang cepat, transparan, dan terintegrasi.

Beragam inovasi digital juga tengah dikembangkan, salah satunya sistem KUJANG (Kumpulan Layanan Perizinan Jawa Barat Terintegrasi), yang diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha dalam pengurusan perizinan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Investasi bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat. Kami ingin setiap rupiah investasi yang masuk dapat membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi daerah, dan memperkuat daya saing Jawa Barat,” kata Dedi Taufik.

Dengan capaian gemilang tersebut, Jawa Barat semakin memperkokoh posisinya sebagai motor ekonomi nasional dan lokomotif investasi sektor industri manufaktur di Indonesia.

Sumber : Tintahijau.com