BeritaBencana AlamJawa Barat

Banjir Lumpur Tasikmalaya, Rendam 14 Rumah Akibat Longsor di Hulu Sungai Galunggung

9
×

Banjir Lumpur Tasikmalaya, Rendam 14 Rumah Akibat Longsor di Hulu Sungai Galunggung

Share this article
Banjir Lumpur Tasikmalaya Rendam 14 Rumah Akibat Longsor di Hulu Sungai Galunggung
Longsor di Hulu Sungai Galunggung, Tasikmalaya. ((MI/Kristiadi)

TASIKMALAYA – Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (2/11/2025), memicu banjir lumpur yang menerjang pemukiman warga di Kampung Cihaseum, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu. Sedikitnya 14 rumah terendam lumpur, sementara area persawahan di sekitar bantaran sungai turut mengalami kerusakan cukup parah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini meninggalkan kerugian material dan kerusakan lingkungan yang cukup besar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Cahyono, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir lumpur berasal dari longsoran tanah di wilayah hulu yang tidak mampu menahan derasnya curah hujan berintensitas tinggi.

“Banjir lumpur di Sukaratu bukan disebabkan tanggul jebol, melainkan karena struktur penahan tanah di lereng yang tidak kuat menahan beban air. Longsoran di hulu membuat air tertahan dan akhirnya meluap membawa material lumpur,” jelas Cahyono, Minggu (2/11/2025).

Ia menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi sejak sore hari menyebabkan air sungai meluap cepat dan menyeret material tanah serta batu ke arah permukiman warga. Dampaknya, sejumlah rumah tertimbun lumpur dan lahan pertanian rusak berat.

Sementara itu, Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi menyoroti adanya dugaan aktivitas tambang pasir ilegal di kawasan hulu Sungai Galunggung yang memperparah kerusakan lingkungan dan memicu banjir lumpur.

“Kami menyoroti aktivitas tambang pasir di daerah hulu sungai yang diduga menjadi penyebab utama derasnya air bah. Pemerintah daerah meminta Pemprov Jawa Barat meninjau ulang perizinan tambang yang merugikan masyarakat,” tegas Asep.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, dan aparat pemerintah desa bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan pembersihan lumpur, pendataan kerusakan, serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak. Hingga Minggu malam, proses pembersihan masih terus berlangsung di sejumlah titik yang tertimbun material lumpur.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengimbau warga di sekitar aliran Sungai Galunggung untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan kenaikan debit air, mengingat curah hujan di wilayah selatan Jawa Barat masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Sumber : Tintahijau.com