Berita

ALMAZ Fried Chicken Resmi Dibuka di Subang, Hadirkan Cita Rasa Arab dan Peluang Ekonomi Baru

28
×

ALMAZ Fried Chicken Resmi Dibuka di Subang, Hadirkan Cita Rasa Arab dan Peluang Ekonomi Baru

Share this article
21 Wakil Bupati Subang H. Agus Masykur Rosyadi saat meresmikan restoran cepat saji ALMAZ Fried Chicken
Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi saat meresmikan restoran cepat saji ALMAZ Fried Chicken pada hari selasa, (8/7/2025).

SUBANG – Jaringan restoran cepat saji ALMAZ Fried Chicken, yang dikenal sebagai ayam goreng khas Arab Saudi nomor satu di Indonesia, resmi membuka gerai barunya di Kabupaten Subang dan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. pada Selasa, (8/7/2025).

Berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata No. 2, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang, kehadiran ALMAZ Fried Chicken membawa warna baru dalam industri kuliner lokal. Dengan sajian ayam goreng bercita rasa khas Timur Tengah, restoran ini menargetkan konsumen yang menginginkan pilihan menu halal dan bercita rasa internasional.

Baca Juga : Bupati Subang Paparkan KUA-PPAS Perubahan 2025: Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran

Hingga saat ini, ALMAZ telah memiliki 70 gerai yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Di samping fokus pada bisnis, perusahaan ini juga menunjukkan kepedulian sosial dengan mendonasikan sebagian dari keuntungannya untuk masyarakat yang membutuhkan, termasuk untuk mendukung warga Palestina.

Kehadiran ALMAZ Fried Chicken di Subang turut memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Seluruh tenaga kerja yang dipekerjakan merupakan warga Subang, mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberdayakan sumber daya manusia setempat.

Baca Juga : Wakil Bupati Subang Resmi Lepas Keberangkatan 250 Jamaah “Umrah Bareng 1 Pesawat Jilid 3”

ALMAZ juga menerapkan nilai-nilai Islami dalam operasionalnya, seperti pelaksanaan salat berjamaah bagi karyawan serta kebijakan menyisihkan 5 persen dari pendapatan untuk disedekahkan kepada masyarakat sekitar. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi pelaku usaha lain untuk membangun industri makanan halal yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. (HM)