BeritaJawa Barat

ASN di Bandung Barat Diduga Jadi Korban KDRT, Berikut 7 Fakta yang Menghebohkan !

138
×

ASN di Bandung Barat Diduga Jadi Korban KDRT, Berikut 7 Fakta yang Menghebohkan !

Share this article
7 Fakta Kasus KDRT ASN di Bandung Barat

Subang, Elshifaradio.com – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung Barat menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Korban berinisial C, yang bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), diduga menjadi korban penganiayaan oleh istrinya sendiri. Berikut adalah tujuh fakta menarik seputar kasus ini:

1. Viral di Media Sosial
Kasus ini mencuat setelah sebuah akun Instagram yang diduga milik keluarga korban mengunggah foto kondisi wajah C yang lebam parah. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa luka-luka di wajah C adalah akibat tindakan KDRT yang dilakukan oleh istrinya.

2. Dilaporkan ke Polisi
Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Ciparay pada Rabu, 15 Januari 2025. Kapolsek Ciparay, Iptu Ilmansyah, mengonfirmasi bahwa laporan telah diterima, dan pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan, termasuk berencana memanggil istri korban.

3. Laporan Dicabut oleh Korban
Dalam proses penyelidikan, korban tiba-tiba mencabut laporannya. C menyatakan bahwa ia merasa bersalah terhadap istrinya, yang disebut sebagai alasan di balik tindakan KDRT tersebut. Meski laporan dicabut, kepolisian tetap membuka peluang untuk melanjutkan penyelidikan jika ada laporan baru.

4. Korban Memutuskan Menenangkan Diri
Setelah mencabut laporan, C memilih untuk menenangkan diri dan tidak kembali ke rumah. Ia akhirnya ditemukan oleh keluarganya pada Minggu, 19 Januari 2025, dan kembali ke rumah dalam kondisi masih terguncang.

5. Kasus Terungkap di Kantor
Ketidakhadiran C di kantor mengundang perhatian. Rekan kerja di Dispora Bandung Barat menemukan pesan WhatsApp di PC kantor milik C yang mengungkap foto dirinya dalam kondisi babak belur. Pesan-pesan tersebut memperkuat dugaan adanya kekerasan dalam rumah tangga.

6. Tindakan Cepat Rekan Kerja
Melihat situasi yang mencurigakan, rekan kerja C segera melaporkan hal ini kepada atasan. Mereka bahkan bersama keluarga korban mendatangi rumah C di Ciparay. Saat ditemukan, C mengenakan jaket hoodie dan masker, yang semakin mempertegas dugaan adanya tindakan KDRT.

7. Korban Mengakui Kekerasan yang Dialami
Setelah mendapat dukungan dari keluarga dan rekan kerja, C akhirnya mengakui bahwa dirinya menjadi korban kekerasan dari istrinya. Namun, korban tampak enggan melanjutkan proses hukum, meskipun keluarga mendesaknya untuk melanjutkan kasus ini.

Kasus ini menggambarkan tantangan dalam menangani KDRT, terutama ketika korban memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum. Pihak kepolisian menyatakan akan tetap membuka kemungkinan penyelidikan jika ada laporan baru. Di sisi lain, kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran lingkungan sekitar dalam mendukung dan melindungi korban kekerasan.

Kasus ini masih menjadi sorotan publik dan memicu diskusi tentang pentingnya pendekatan yang lebih baik dalam menangani kekerasan dalam rumah tangga.

Sumber : tintahijau.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *