Berita

BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas di Indonesia, Tembus 37 Derajat Celcius

42
×

BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas di Indonesia, Tembus 37 Derajat Celcius

Share this article
BMKG Beberkan Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celcius
(Foto : Ilustrasi)

JAKARTA – Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir mengeluhkan suhu udara yang terasa semakin menyengat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengungkap penyebab fenomena ini.

Deputi Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menjelaskan bahwa meningkatnya suhu udara erat kaitannya dengan musim kemarau yang masih berlangsung. Kondisi udara kering dan minim awan membuat sinar matahari menyengat lebih terik, khususnya pada siang hari.

Baca Juga : Presiden Prabowo Semprot BUMN : Perusahaan Rugi Malah Bagi-Bagi Bonus, Brengsek

“Nilai suhu maksimum sering melebihi 35 derajat Celsius dan tersebar di sebagian wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, dan Kalimantan. Suhu tertinggi tercatat di Makassar pada 27 September 2025 hingga mencapai 37 derajat Celsius,” ujar Andri di Jakarta, Senin (29/9/2025), dikutip dari Antara.

Tak hanya itu, Andri menyebutkan, angin Monsun Timur dari Australia juga membawa massa udara kering yang semakin menurunkan kelembapan udara. Hasilnya, cuaca di banyak daerah terasa lebih panas dari biasanya.

Baca Juga : Adakan Talkshow Edukatif dan Stan Bazar, Elshifa Radio Ramaikan World Rabies Day 2025 Kabupaten Subang 

Fenomena lain yang ikut berperan adalah keberadaan Siklon Tropis Bualoi di utara Indonesia. Siklon ini menarik uap air di sekitarnya, sehingga peluang hujan di wilayah selatan ekuator berkurang drastis dan suhu siang hari melonjak.

Berdasarkan analisis BMKG pada Senin (29/9/2025), siklon tersebut terpantau berada di daratan Laos bagian selatan. Meski tidak berdampak langsung pada Indonesia, keberadaannya memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Aceh, Sumatra Utara, dan Kepulauan Riau.

Baca Juga : World Rabies Day 2025 : Subang Gelar Cat & Dog Show dan Vaksinasi Hewan Gratis

“Dalam 24 jam ke depan, intensitas Siklon Tropis Bualoi diperkirakan melemah menjadi kategori rendah dan kemudian punah saat memasuki daratan Myanmar,” jelas Andri.

BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak perubahan cuaca yang ekstrem, menjaga kesehatan tubuh, serta memastikan asupan cairan tetap tercukupi di tengah teriknya suhu udara saat ini.

Sumber : Tintahijau.com