SUBANG, Dikutip dari Sambar.id – Puluhan hektar tanaman padi di wilayah Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang terancam gagal panen, akibat pasokan air dari pintu pembagi kurang maksimal, akibatnya banyak sawah yang kekeringan padahal para petani sedang menggarap lahan mereka untuk ditanami padi.
Untuk mengairi lahan persawahan sebenarnya sudah ada pintu pembagi namun saat ini pintu pembagi tersebut kurang maksimal untuk mengairi lahan petani diwilayah Pusakanagara. Walaupun demikian masyarakat terpaksa tetap melakukan penanaman, sebab kalau tidak akan terancam tidak memiliki hasil panen.
Seorang petani Desa Kalentambo Kecamatan Pusakanagara Aep (48) mengaku dampak kekeringan sudah terjadi sejak satu bulan ini. Ditambah kurangnya curah hujan. Ketersediaan air tidak cukup untuk mengairi sawahnya. Bahkan, sebagian sawahnya terlihat kering.
“Banyak petani mengeluh akibat kurangnya pasokan air ke sawah padahal kalau kita lihat TMA air sungai Cipunagara sangat tinggi, tapi kenapa pasokan air ke sawah justru berkurang, padahal sumber air wilayah Pusakanagara salah satunya bersumber di sungai Cipunagara yang pintu pembaginya berada di Pintu Salamdarma,” tutur Aep, Rabu (27/02/2027).
Dampak Meluapnya Sungai Cipunagara
Sementara itu Kepala Desa Kalentambo Endi Sonjaya, sangat menyayangkan akibat air sungai cipunagara terbuang percuma tidak masuk ke persawahan petani, walaupun kurang pasokan air tetapi masyarakat tetap memanfaatkan debit air yang ada untuk mengairi sawah mereka,” tutur Endi.
“Selain ketersediaan air yang kurang, pasokan pupuk yang seringkali masih tersendat menjadi bagian persoalan harus dihadapi petani. Bisa mengakibatkan gagal panen bahkan berimplikasi terjadi bencana kemanusiaan,” ucapnya.
Endi berharap terdapat solusi cepat dari pemerintah dalam menyelesaikan dampak kekeringan dan kurangnya pasokan air ke wilayah Kalentambo, sehingga masyarakat Desa Kalentambo tidak mengalami gagal panen ke depannya,” pungkas Endi.