Berita

Dorongan Publik Jelang Pilkada 2024 : Isu Linkungan Menjadi Agenda Penting Bagi Calon Kepala Daerah

123
×

Dorongan Publik Jelang Pilkada 2024 : Isu Linkungan Menjadi Agenda Penting Bagi Calon Kepala Daerah

Share this article
Isu Lingkungan Menjadi Agenda Penting Bagi Calon Kepala Daerah

Subang, Elshifaradio.com – Kondisi lingkungan dunia saat ini menghadapi beragam tantangan serius, termasuk degradasi lahan, perubahan iklim, kerusakan hutan, alih fungsi lahan, perburuan liar, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Di Indonesia sendiri, permasalahan lingkungan semakin akut dengan pencemaran sungai oleh limbah industri berbahaya, kebakaran hutan dan lahan gambut, serta alih fungsi hutan lindung dan lahan pertanian. Selain itu, pencemaran perairan oleh limbah tambang dan penangkapan ikan berlebihan, baik yang legal maupun ilegal, semakin memperburuk kondisi lingkungan di Nusantara.

Minimnya kesadaran terhadap isu-isu lingkungan di era modern ini memperparah dampak yang semakin multidimensi. Perubahan iklim, yang memicu peningkatan suhu global dan ketidakpastian pola cuaca, kerap berujung pada bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Faktor-faktor lainnya, seperti pencemaran air, pengelolaan sampah yang buruk, serta penggundulan hutan, turut menambah kompleksitas masalah lingkungan.

Baca Juga : Optimalkan BIJB Kertajati, Gubernur Jabar Dorong Kolaborasi Pariwisata dan Penerbangan Umrah

Dorongan publik agar pemerintah memberikan perhatian lebih pada isu lingkungan semakin meningkat, seiring dengan tren global yang menjadikan kelestarian lingkungan sebagai salah satu agenda internasional. Insentif ekonomi global yang mendorong pendekatan ramah lingkungan dan iklim semakin relevan, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2024 di Jawa Barat. Dalam konteks ini, isu lingkungan hidup menjadi semakin mendesak karena pemerintahan yang akan datang, baik di tingkat pusat maupun daerah, akan memengaruhi pencapaian Visi Indonesia 2045. Krisis lingkungan saat ini tentu dapat menghambat pencapaian tersebut.

Menurut Indeks Performa Lingkungan (EPI) 2022, Indonesia masih berada di peringkat 164 dari 180 negara dalam hal pengelolaan tantangan lingkungan hidup. Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam bidang ini.

Baca Juga : Resmi Dilantik ! Berikut Susunan Pimpinan DPRD Jawa Barat Periode 2024-2029

Isu lingkungan kembali mencuat dalam masa kampanye Pilkada 2024. Pada seminar lingkungan hidup yang digagas oleh Pusat Analisis Keselamatan Lingkungan (PAKL) pada 13 Oktober 2024 di Kafe Kurito, Kota Bandung, Ketua PAKL, Rakhmat Toto, menekankan pentingnya meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya bagi para pengambil kebijakan di daerah.

“Isu lingkungan semestinya menjadi agenda penting bagi calon kepala daerah, karena siapapun yang terpilih tentu wajib mendukung dan menyukseskan visi Indonesia 2045,” ungkap Rakhmat Toto.

Meski calon kepala daerah yang diundang sebagai narasumber tak dapat hadir karena jadwal yang bentrok, seminar ini tetap berlangsung dengan menghadirkan pakar, akademisi, dan pegiat lingkungan hidup. Di antara narasumber yang hadir adalah Ir. Riyan Sumindar, M.T., (Pakar dan praktisi linkungan), Ahmad Nada Kusnendar, S.Sos, M.I.Kom (Akademisi dan pegiat linkungan, founder Radio Metrum), dan Dr. Ahmad Zakiyuddin, M.I.Kom (Pakar Komunikasi Lingkungan). Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, mahasiswa, pelajar, perwakilan ormas, guru, dan masyarakat umum.

Baca Juga : Antusiasme Warga Cikawung : Dukung Pasangan Reynaldi-Agus Masykur di Pilkada Subang 2024

Seminar tersebut membahas beberapa agenda penting. Pertama, peran wakil rakyat baik di DPR maupun DPRD dalam mengawasi politik anggaran dan pengelolaan lingkungan hidup.

“Anggaran untuk pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya perlu ditambah tiap tahunnya, namun jauh lebih penting terkait pengawasan terhadap pelaksanaan serapan anggaran, sehingga upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal, ” jelas Rakhmat

Kedua, pentingnya penguatan implementasi konsep penta-helix, yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Kolaborasi ini penting dalam mengembangkan inovasi dan aksi nyata untuk meminimalisir kerusakan lingkungan.

Baca Juga : Menyongsong Indonesia Emas 2045, Pj Bupati Subang Sebutkan 3 Pesan Penting untuk ASN

“Konsep penta-helix memang perlu ditingkatkan implementasinya, ini penting agar upaya menumbuhkan kesadaran dan meminimalisir kerusakan lingkungan hidup” lanjut Rakhmat Toto.

Ketiga, perlunya penguatan edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Melalui kampanye edukasi dan kegiatan langsung seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah, masyarakat dapat lebih terlibat secara aktif.

“Kami punya harapan, dunia ini dihuni oleh orang-orang berkesadaran sehingga dunia ini menjadi tempat yang nyaman untuk kita wariskan kepada anak cucu kita. Karena dunia hari ini adalah Titipan buat anak cucu kita, ” tutup Rakhmat Toto.

Sumber : jabarpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *