BeritaJawa Barat

DPRD Jawa Barat Dorong Gerakan ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo ” untuk Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan

3
×

DPRD Jawa Barat Dorong Gerakan ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo ” untuk Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan

Share this article
dr. Encep 2
dr. Encep Sugiana (Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat)

SUBANG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui gerakang ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo “. Program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem sekaligus mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam melestarikan alam dan mitigasi bencana sejak dini.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, dr. Encep Sugiana, menjelaskan bahwa gerakan ini lahir untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang kian terancam oleh kerusakan alam. Menurutnya, program ini bukan sekedar aksi simbolis, melainkan bentuk partisipasi langsung masyarakat dalam menanam dan merawat pohon.

” Leuweung Hejo berarti hutan hijau, sementara Rahayat Ngejo bermakna rakyat beraksi dan berpartisipasi. Ini merupakan gerakan kolektif yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan, ” ungkap dr. Encep

Ia menambahkan bahwa program ini berperan penting dalam menjaga udara tetap bersih, memperkuat sumber air, serta menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman.

” Ini bukan hanya tentang menanam, tetapi juga membangun kesadaran bersama bahwa bumi harus dirawat agar tetap lestari untuk generasi mendatang, ” tambahnya.

Manfaat Program ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo “

Harapannya, gerakan ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo ” dapat membawa dampak yang tidak hanya terasa secara ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi. Salah satu manfaat dari gerakan ini adalah untuk mendukung upaya mitigasi bencana alam. Dengan semakin banyaknya pohon yang ditanam, tanah memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap air, sehingga dapat mengurangi risiko banjir dan longsor. Akar pohon juga membantu menjaga struktur tanah tetap stabil, terutama di wilayah perbukitan yang rawan longsor. Program ini juga dapat berperan dalam mencegah kekeringan di musim kemarau. Pohon yang tumbuh dan berkembang menjadi penyangga sumber air dan menjaga ketersediaan resapan air.

Tidak hanya itu, gerakan ini juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan menanam pohon produktif seperti pohon buah atau tanaman bernilai ekonomis, masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi jangka panjang melalui hasil panen. Hal ini sejalan dengan visi program yang tidak hanya fokus pada penghijauan, tetapi juga mendorong keberlanjutan kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Pada aspek sosial, gerakan ini menjadi wadah yang efektif dalam membangun kesadaran kolektif. Gerakan ini bukan hanya program pemerintah, melainkan sebuah gerakan bersama untuk melestarikan lingkungan hidup.

Bentuk Implementasi Gerakan

Gerakan ” Leuweung Hejo, Rahayat Ngejo ” dirancang agar melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan. Impelementasinya dilakukan melalui pendekatan kolaboratif dan praktik langsung di lapangan.

Salah satu bentuk implementasi yang telah berjalan, contohnya adalah kewajiban bagi calon pengantin untuk menanam pohon sebagai bagian dari momentum memulai kehidupan baru. Bagi para calon pengantin yang tidak memiliki cukup ruang atau kesempatan untuk menanam langsung, pemerintah menyediakan fasilitas penitipan bibit melalui Dinas Kehutanan Jawa Barat. Langkah ini diharapkan menjadi simbol komitmen bahwa setiap keluarga baru turut berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) yang mendapatkan kenaikan pangkat juga diwajibkan berpartisipasi melalui penanaman pohon. Mekanisme ini memperluas keterlibatan, sekaligus memberikan keteladanan yang konkret.

Selain penanaman, program ini juga menekankan pentingnya pemeliharaan. Tanaman yang sudah ditanam akan dipantau agar tumbuh dan berkembang. Jangan sampai ada penebangan pohon secara liar, yang dapat mengakibatkan kerusakan alam kembali.

Tidak hanya itu, rangkaian edukasi tentang lingkungan dan pelestarian alam juga diberikan kepada masyarakat. Edukasi ini meliputi manfaat menanam, cara merawat tanaman, serta peran penting pohon dalam menjaga ekosistem.

Dengan hadirnya gerakan ini, Pemerintah Jawa Barat ingin memastikan bahwa upaya pelestarian lingkungan berjalan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak. Harapannya langkah kecil yang dilakukan hari ini dengan penanaman kembali, menjaga keseimbangan ekosistem, dan reboisasi wilayah-wilayah yang sudah rusak, dapat menjaga kelestarian lingkungan di masa yang akan datang.