BeritaNasional

Hasan Nasbi Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Mirip PMTAS Era Soeharto: “Dulu Saya Salah Satu Penerimanya”

11
×

Hasan Nasbi Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Mirip PMTAS Era Soeharto: “Dulu Saya Salah Satu Penerimanya”

Share this article
Hasan Nasbi Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Mirip PMTAS Era Soeharto

SUBANG – Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejatinya bukan terobosan baru dalam perjalanan program sosial di Indonesia. Ia menilai, konsep serupa telah diterapkan dalam bentuk berbeda oleh pemerintah terdahulu.

Menurutnya, program tersebut memiliki kemiripan dengan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang pernah digagas pemerintah pada masa Presiden Soeharto di awal tahun 1990-an.

“Sekarang kan ada program makan bergizi gratis, tapi di awal 90-an itu Pemerintah Orde Baru sudah punya program namanya PMTAS,” ujar Hasan dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Baca Juga : RSUD Subang Gelar Donor Darah Serentak, Wujud Kepedulian di Momen HUT ke-25 ARSADA

Hasan bercerita, semasa kecil ia merupakan salah satu penerima manfaat dari program PMTAS tersebut. Program itu, katanya, sangat membantu anak-anak sekolah dasar di daerah untuk mendapatkan asupan gizi tambahan yang layak.

“Waktu SD saya dapat itu, kadang-kadang dikasih bubur kacang hijau, telur rebus,” kenangnya.

Menurut Hasan, meski sederhana, makanan yang diberikan pemerintah kala itu tetap bergizi dan berdampak besar bagi anak-anak di pelosok agar tetap bersemangat bersekolah.

Ia menambahkan, pada pertengahan 1990-an, program PMTAS telah menjangkau jutaan anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga : Ray Rangkuti Soroti Dinamika Kekuasaan Baru: Pengaruh Politik Jokowi Dinilai Mulai Meredup di Era Prabowo–Gibran

“Sampai tahun 1995–1996 itu sudah 6 juta anak yang dapat,” ujarnya.

Hasan menjelaskan, program PMTAS mulai terhenti setelah Indonesia dilanda krisis ekonomi 1997–1998, bersamaan dengan transisi politik dari Orde Baru ke masa Reformasi.

“Artinya program ini jalan secara bertahap dan mulai terhenti karena kita mengalami krisis ekonomi dan beralihnya kekuasaan ke era reformasi,” tutur Hasan.

Ia pun menduga, jika tidak terjadi krisis dan pergantian kekuasaan yang drastis, program tersebut mungkin masih akan berjalan hingga saat ini.

Baca Juga : Subang Fest Vol.6 Sukses Guncang Alun-Alun, Kang Rey Bocorkan Kolaborasi Spesial dengan RANS Entertainment

“Kalau enggak ada penggulingan kekuasaan, mungkin program ini sudah jalan terus,” pungkasnya.

Pada masa Orde Baru, PMTAS dikenal sebagai salah satu program unggulan pemerintah untuk mengatasi masalah gizi anak sekolah serta meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar.

Program ini dijalankan melalui kolaborasi lintas lembaga dan organisasi masyarakat guna membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan.

Baca Juga : Pemkab Subang Pangkas Anggaran Usai Dana Transfer Pusat Turun Rp361 Miliar

Kini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melanjutkan semangat serupa melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menyasar anak sekolah, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia, dengan tujuan menyediakan makanan bergizi yang menopang tumbuh kembang generasi muda.

Meski lahir dalam konteks sosial dan ekonomi yang berbeda, Hasan menilai perbandingan kedua program ini menunjukkan benang merah gagasan berkelanjutan pemerintah Indonesia dalam menjaga gizi dan masa depan anak bangsa.

Dengan kata lain, kebijakan sosial yang berpihak pada anak-anak dan pendidikan dasar tetap menjadi warisan penting lintas pemerintahan — dari masa Orde Baru hingga era Prabowo–Gibran saat ini.

Sumber : Genmilenial.id