BeritaSubang

Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Pastikan Ketersediaan Stok Pupuk di Subang Aman

302
×

Jelang Musim Tanam, Pupuk Kujang Pastikan Ketersediaan Stok Pupuk di Subang Aman

Share this article
Pupuk Kujang Pastikan Ketersediaan Stok Pupuk di Subang Aman

Subang, Elshifaradio.com – Sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kujang terus memastikan ketersediaan stok pupuk di seluruh wilayah distribusinya, termasuk Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut data hingga Kamis, 5 September 2024, stok pupuk terdiri dari urea sebanyak 1.792.727 ton, yang mencakup 1.316.027 ton stok kios dan 476.700 ton stok distributor. Untuk pupuk NPK, terdapat 1.016.764 ton, dengan rincian 711.814 ton di kios dan 304.950 ton di distributor.

“Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam satu bulan ke depan,” kata Muhammad Arif Rahman, VP Komunikasi dan Administrasi Korporat Pupuk Kujang.

Arif menambahkan, ketersediaan stok ini membuat para petani di Subang tak perlu khawatir menjelang musim tanam penghujan. sesuai SK Bupati tahun 2024, Kabupaten Subang telah menerima alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 68.040 ton pada 2024, dengan 40.546 ton berupa urea dan 27.494 ton NPK.

Baca Juga : Krisis Air Bersih, DAHANA Berikan Bantuan Sumur Bor untuk SMPN 2 Cibogo Subang

Hingga Agustus 2024, penyaluran pupuk bersubsidi telah melampaui 50 persen. Pupuk urea telah disalurkan sebanyak 24.833 ton atau 61,25 persen, sementara NPK mencapai 16.087 ton, atau 58,51 persen.

Seluruh pupuk bersubsidi ini diperuntukkan bagi petani yang memenuhi syarat berdasarkan Permentan nomor 1 tahun 2024. Drikarsa, Officer Pendukung Penjualan Wilayah 1 Pupuk Indonesia, menjelaskan bahwa petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani, terdaftar di SIMLUHTAN, memiliki lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani di wilayah tertentu.

Drikarsa menambahkan, penebusan pupuk bersubsidi dapat dilakukan di kios resmi yang melayani kelompok tani setempat.

Baca Juga : Transformasi Kepemimpinan Bank bjb : Langkah Awal Menuju Inovasi Ekonomi Kerakyatan

“Perlu diketahui, Permentan Nomor 1 Tahun 2024 juga menetapkan hanya sembilan komoditas yang mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang memengaruhi inflasi, sehingga komoditas lain tidak lagi mendapatkan alokasi,” ujarnya.

Sebagai bagian dari optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS), sebuah sistem informasi terintegrasi yang mengontrol rantai pasokan pupuk bersubsidi secara efisien.

Melalui sistem DPCS, yang didukung oleh jaringan distribusi besar—termasuk 4 unit pengantongan, 6 Distribution Center (DC), 203 kapal, lebih dari 6.000 truk, serta 600 gudang penyangga dan distributor—stok pupuk dapat dipantau secara real-time, dari lini produksi hingga tingkat distributor.

“Datanya realtime, sehingga kami dapat memantau stok pupuk subsidi dari lini produksi hingga ke tingkat distributor,” tutup Drikarsa.

Sumber : subang.inews.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *