BeritaJawa Barat

Kemenhub dan Pemprov Jabar Sepakati Sistem Elektrifikasi Jalur Kereta Padalarang – Cicalengka

17
×

Kemenhub dan Pemprov Jabar Sepakati Sistem Elektrifikasi Jalur Kereta Padalarang – Cicalengka

Share this article
Kemenhub dan Pemprov Jabar Sepakati Sistem Elektrifikasi Jalur Kereta Padalarang Cicalengka

BANDUNG – Pemerintah terus memperkuat sistem transportasi publik berbasis rel di Jawa Barat. Langkah terbaru dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai optimalisasi transportasi perkeretaapian di wilayah tersebut.

Salah satu poin utama dalam kerja sama ini adalah reaktivasi dan elektrifikasi jalur kereta Padalarang–Cicalengka sepanjang 42 kilometer, yang menjadi bagian penting dari jaringan rel di kawasan Bandung Raya.

Penandatanganan MoU digelar di Gedung Pakuan, Bandung, pada Jumat (10/10/2025). Acara ini disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwgandhi bersama Gubernur Jawa Barat, dan menandai langkah konkret pemerintah dalam membangun sistem transportasi massal yang modern, efisien, serta ramah lingkungan.

Baca Juga : Bakti Sosial IDI dan TNI di Subang : Wujud Sinergi Membangun Ketahanan Bangsa

“Ada dua hal yang kita selesaikan hari ini, yaitu penandatanganan nota kesepahaman soal optimalisasi transportasi perkeretaapian di wilayah Jabar dan optimalisasi Bandara Kertajati,” ujar Dudy.

Menurut Menteri Dudy, jalur Padalarang–Cicalengka akan dijadikan proyek percontohan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta. Proyek ini tidak hanya menghidupkan kembali jalur lama, tetapi juga akan dilengkapi sistem elektrifikasi yang mendukung pengoperasian kereta ramah lingkungan.

“Untuk jalur Padalarang–Cicalengka adalah upaya kami melakukan elektrifikasi dengan dukungan BUMN. Untuk jalur lain, hal yang sama juga sedang diupayakan,” katanya.

Langkah elektrifikasi ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk menurunkan emisi karbon di sektor transportasi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional kereta di kawasan metropolitan Bandung Raya.

Baca Juga : Lindungi Kulit dari Bahaya Sinar UV, RSUD Subang Ajak Masyarakat Rutin Gunakan Sunscreen

Dudy menjelaskan bahwa pendanaan proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah akan melibatkan sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), agar proyek dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.

“Anggaran itu tidak sepenuhnya dari pemerintah, tapi dari pihak swasta yang akan berinvestasi. Mereka akan menghitung kebutuhan dan kelayakannya,” jelas Dudy.

Dengan sistem KPBU, pemerintah berharap partisipasi investor swasta dapat mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi sekaligus memperkuat ekosistem bisnis transportasi massal di Jawa Barat.

Baca Juga : La Nina Diprediksi Kembali Akhir 2025, Musim Hujan Datang Lebih Cepat dan Lebih Lama

Selain proyek Padalarang–Cicalengka, Kemenhub juga menyiapkan reaktivasi sejumlah jalur strategis lain, di antaranya Cianjur–Sukabumi–Bogor hingga Jakarta. Program ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, memperkuat konektivitas antarwilayah penyangga, serta menghadirkan pilihan mobilitas publik yang lebih efisien bagi masyarakat.

Kemenhub menilai, revitalisasi jaringan rel di Jawa Barat merupakan langkah penting untuk memperkuat integrasi transportasi massal Bandung Raya, yang meliputi sistem kereta cepat, KRL, dan moda transportasi darat lainnya.

Proyek elektrifikasi dan reaktivasi jalur Padalarang–Cicalengka ditargetkan selesai pada 2026, atau paling lambat awal 2027. Setelah beroperasi penuh, jalur ini diproyeksikan dapat memangkas waktu tempuh Bandung–Cicalengka dari sekitar dua jam menjadi hanya satu jam.

Baca Juga : Dedi Mulyadi Tegaskan Gerakan Poe Ibu Bukan Pungutan, tapi Gotong Royong Warga Jawa Barat

“Mungkin tahun 2026 sudah bisa selesai, atau paling lambat 2027. Supaya masyarakat Jabar, khususnya di Bandung, yang semula menempuh 40 kilometer dalam dua jam, nanti cukup satu jam saja,” tandas Dudy.

Kesepakatan antara Kemenhub dan Pemprov Jawa Barat ini menjadi bagian dari strategi nasional pembangunan transportasi berkelanjutan, yang menekankan aspek efisiensi energi, pengurangan polusi udara, serta peningkatan kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Dengan hadirnya proyek ini, pemerintah berharap konektivitas di wilayah Jawa Barat semakin kuat, mobilitas warga lebih lancar, dan tekanan terhadap jalan raya dapat berkurang signifikan.

Kemenhub optimistis, program elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka akan menjadi fondasi penting bagi pengembangan transportasi hijau di Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan metropolitan Bandung Raya dan sekitarnya.

Sumber : Tintahijau.com