JAKARTA – Dalam suasana khidmat peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tajam yang menggema dari Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta (2/6/20225). Di hadapan para pejabat tinggi dan tokoh bangsa, Presiden menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, yang dinilainya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.
Sebagai Inspektur Upacara, Presiden Prabowo membuka pidato dengan peringatan keras kepada seluruh lembaga pemerintahan agar segera melakukan pembenahan. Tak ada ruang bagi mereka yang bermain-main dengan kepercayaan rakyat dan mengabaikan sumpah jabatan.
Baca Juga : Chikungunya Meningkat Tajam, Dinkes Subang : Fogging Bukan Solusi Utama !
“Untuk kesekian kali lagi, di tempat yang bersejarah ini, atas nama rakyat Indonesia, saya peringati semua unsur di semua lembaga: segera benah diri, segera bersihkan diri, karena negara akan bertindak. Negara kita kuat. Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” tegas Presiden Prabowo.
Komitmen pemberantasan korupsi kembali ditegaskan sebagai prioritas utama. Presiden menyebut praktik pencurian uang rakyat masih marak dan menjadi penghambat utama kemajuan bangsa. Ia pun menyampaikan tekad kuat untuk menertibkan seluruh elemen yang terlibat, seraya mengajak seluruh rakyat memberikan dukungan.
“Kekayaan kita sekali lagi sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat. Dan untuk itu saya bertekad akan menertibkan semua itu. Saya mohon dukungan seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya penuh keyakinan.
Baca Juga : Waspada Gelombang Baru Covid-19, Dinkes Subang Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan
Tak hanya itu, Prabowo juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda. Ia menyerukan agar anak muda menjadi garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan. Dengan teknologi di tangan, rakyat diminta aktif melaporkan segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat.
“Melihat pejabat pemimpin melanggar, laporkan. Sekarang kita punya teknologi. Setiap rakyat di desa bisa menggunakan gadget. Kalau ada bukti pelanggaran, segera siarkan. Jangan terima penyelewengan. Jangan mau terima pejabat yang berbuat sekehendak dirinya dan tidak setia kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden.
Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 bukan hanya seremoni, melainkan panggung peneguhan tekad untuk menegakkan nilai-nilai luhur bangsa. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, arah Indonesia menuju pemerintahan yang bersih, adil, dan berpihak pada rakyat diperjelas dengan aksi dan komitmen nyata.
Sumber : BPMI Setpres