BeritaSubang

Ojang Sohandi Bergabung di Paslon Religius : Mencari Pemimpin Kosisten dan Beretika

221
×

Ojang Sohandi Bergabung di Paslon Religius : Mencari Pemimpin Kosisten dan Beretika

Share this article
Ojang Sohandi Bergabung di Paslon Religius

Subang, Elshifaradio.com – Mantan Bupati Subang, Ojang Sohandi, hadir dalam deklarasi dan turut mengantarkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Reylandi-Agus Masykur Rsoyadi, untuk mendaftarkan diri ke KPU Subang.

Desas-desus yang beredar, Ojang Sohandi didaulat sebagai ‘Panglima Perang’ untuk memenangkan pasangan yang diusung oleh Golkar, PDI Perjuangan, dan PKS ini.

Ojang menyatakan kehadirannya di barisan Religius adalah sebagai bentuk ikhtiar untuk mencari pemimpin yang konsisten, beretika, dan tidak melupakan jasa perjuangan orang-orang yang telah mendukung.

Baca Juga : Optimis Menang! Ruhimat Akan Lanjutkan Program Jawara yang Belum Selesai

“Saya berdoa untuk membantu dan mendoakan pasangan religius ini. Karena saya ingin mencari pemimpin yang memiliki konsistensi, etika yang luar biasa, termasuk yang menghargai perjuangan sahabat-sahabat. Saya tidak mau lagi, kalau religius menang, melupakan pejuang-pejuangnya para pendukungnya, karena itu bagian dari sakit hati saya juga secara pribadi,” kata Ojang.

Ojang juga mengingatkan bahwa Pilkada bukan semata soal menang atau kalah. Menurutnya, kemenangan dalam setiap pertandingan adalah hak prerogatif Allah yang sudah ditetapkan dalam lauhul mahfuz.

“Yang terpenting itu, Pilkada ini bukan semata-mata soal menang dan kalah, tapi bagaimana merajut nu jauh urang deukeutkeun nu deukeut urang raketkeun untuk membangun silaturahim, kalau soal menang itu hak prerogratif Allah,” paparnya.

Baca Juga : Warga Pusakanagara Antusias Terima Bansos Ayam dan Telur dari Bapanas

Silaturahim, kata Ojang, harus menjadi panglima dalam memenangkan hati masyarakat pada Pilkada Subang. Dia yakin bahwa kekuatan silaturahim akan mengalahkan uang.

“Tentunya dengan silaturahim, karena kalau kita menggunakan hal-hal lain dari silaturahim, tentunya akan kalah. Misalnya orang lain pakai uang, ya kita pakai silaturahim, insya Allah uang akan kalah dengan silaturahim,” katanya.

“Kalau silaturahim dengan uang juga, artinya bukan money politic, bukan, tetapi misalkan ada orang yang membutuhkan, misalnya ada orang yang nggak makan, bisa kita menggunakan untuk membantu orang,” imbuhnya.

Sumber : tintahijau.com

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *