Subang, Elshifaradio.com – Dalam rangka memperkenalkan produk-produk beras dan menjalin kerja sama dengan vendor – vendor baru, PT Dewa Tunggal Abadi (DTA) turut berkontribusi pada pameran Salon International de L’alimentation (Sial InterFood) 2024. Rabu (13/11/2024)
Pada Sial InterFood tahun ini, DTA juga memperagakan demo masak dengan mengandalkan beras pilihan seperti beras merek Idola, Kokoku, Cantik Manis, dan Premium Gold. Salah satu yang paling menarik adalah cooking demo yang diperagakan dua chef profesional yakni, Chef Jesselyn Lawreen (Winner of Master Chef Indonesia, Season 8) dan Chef Eddrian Thjia.
Selain itu, PT DTA juga memberikan gambaran terkait pabrik baru yang sudah mulai beroperasi pada awal tahun 2024 di Subang, Jawa Barat. Eskpansi pabrik beras ini didirikan untuk memperkuat dan memperluas pasang pasar beras di dalam negeri.
Baca Juga : Kolaborasi Assyifa Peduli dan Kemenag RI : Program KUA-PEU Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Direktur Utama DTA, Hidayat Lie menjelaskan bahwa pabrik baru yang terletak di Subang tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 200 ton per hari dan bisa mencapai angka 5 ribu ton per bulannya.
” Di pabrik baru tersebut, kami memiliki kapasitas produksi hingga 200 ton per hari dan bisa mencapai 5 ribu ton per bulan, ” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, pangsa pasar DTA kini telah merambah di sekitar 25 provinsi dari Sabang sampai Merauke yang tersebar di pasar tradisional, hotel, resto, kafetaria, pasar modern, hingga e-commerce atau toko online.
” Target pasar kami saat ini memang menengah ke atas, tetapi tidak luput juga menyasar masyarakat menengah ke bawah. Untuk saat ini, Jakarta masih mendominasi konsumsi terbesar beras kami, ” lanjutnya.
Baca Juga : Program BSMSS TNI : Kodim Subang Adakan Berbagai Kegiatan Sosial di Desa Ciasem
Adapun pada kalangan menengah ke atas, salah satu nya untuk memenuhi kebutuhan resto dan hotel, PT DTA melakukan impor beras dari luar, misalnya dari Jepang guna sebagai kebutuhan konsumsi masyarakat Jepang di Indonesia.
” Ada beberapa beras yang kami impor dari luar misalnya dari Jepang untuk konsumsi masyarakat Jepang di Indonesia. Namun, untuk komposisi penyerapan beras impor dan lokal, tetap beras lokal lebih tinggi yakni 20% untuk impor dan 80% untuk beras lokal, ” tuturnya.
Ia juga mengutarakan untuk serapan lokal, selain dari sekitar Subang, DTA juga menyerap beras dari luar Subang seperti daerah-daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
” Dari serapan impor dan lokal itu setidaknya kami memiliki sekitar 50 produk beras dan paling favorit, merek Idola, yakni produk beras lokal yang wangi dan pulen, ” terangnya.
Sumber : lampusatu.com