SUBANG – Langkah besar dan penuh semangat ditunjukkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Subang bersama Pemerintah Daerah dalam memacu kemajuan sektor pariwisata. Lewat forum sinergi yang digelar di RM Bale Desa pada Rabu (14/5/2025), keduanya sepakat memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan Subang sebagai destinasi unggulan di Jawa Barat.
Dipimpin langsung oleh Ketua PHRI Subang, Hj. Ratna Setiawan, forum ini menjadi titik tolak pembangunan ekosistem pariwisata yang lebih tertata, menarik, dan berdaya saing tinggi. Dalam sambutannya, Hj. Ratna menyuarakan urgensi sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah agar sektor pariwisata tak berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan nyata dari pemangku kebijakan.
Ia pun mengapresiasi kehadiran Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, yang menunjukkan komitmen kuat terhadap kemajuan sektor ini.
Baca Juga : Misi Pemusnahan Berujung Duka, 13 Nyawa Melayang Akibat Ledakan Amunisi
“Kami tidak bisa sendiri. Infrastruktur seperti penerangan jalan umum (PJU), kondisi jalan menuju lokasi wisata, dan rambu-rambu arah ke destinasi masih jadi pekerjaan rumah besar. Tanpa itu, potensi besar Subang bisa tenggelam,” ujar Hj. Ratna.
Namun, bukan sekadar mengkritik, Hj. Ratna justru hadir dengan solusi. Ia memaparkan rencana kerja kolaboratif lima tahun ke depan yang melibatkan berbagai instansi strategis, seperti Disparpora, DKPP, DLH, Bapenda, dan BP4D. Inisiatif ini diharapkan menjadi fondasi kokoh untuk membangun wajah baru pariwisata Subang yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tak hanya itu, PHRI Subang juga secara resmi meluncurkan struktur kepengurusan baru yang membawahi enam bidang kerja strategis, sebagai motor penggerak implementasi program-program unggulan.
Baca Juga : Ledakan Dahsyat di Garut Tewaskan 13 Orang : Ini Kronologi dan Faktra Terbarunya
Di hadapan peserta forum, Hj. Ratna juga mengajak lebih banyak pelaku usaha untuk bersatu memperkuat solidaritas dan kekuatan kolektif dalam membangun sektor pariwisata Subang yang lebih kuat.
“Dengan kekuatan yang solid, kami optimis bisa melampaui target PAD sektor pariwisata tahun 2025. Tidak hanya bicara angka, tapi juga kualitas pelayanan dan pengalaman wisatawan yang semakin baik,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi menyambut baik inisiatif ini. Ia menyampaikan rasa bangganya atas kekompakan dan semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh PHRI Subang.
Baca Juga : Jaga Budaya dan Lingkungan, Kang Dedi Kukuhkan Dewan Adat Budaya Danghyang Rundayan Talaga Majalengka
Menurutnya, selama ini banyak potensi wisata Subang belum tergarap optimal karena lemahnya koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha.
“Semua pengusaha restoran dan hotel di Subang wajib menjadi bagian dari PHRI. Kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada satu visi, satu suara, agar promosi dan pembangunan wisata benar-benar berdampak luas,” tegasnya.
Agus Masykur juga menyoroti kekayaan potensi wisata alam Subang seperti Ciater, Gunung Tangkuban Parahu, Lembah Gunung Kujang, hingga destinasi agrowisata. Ia meyakini, dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Subang mampu bersaing dengan destinasi favorit lain seperti Lembang atau Puncak.
“Lewat semangat sinergitas dan kolaborasi, saya yakin ini bukan mimpi. Ini langkah awal Subang untuk menjadi destinasi unggul, tak hanya di Jabar, tapi juga nasional,” pungkasnya.
Baca Juga : Edukasi Pengelolaan Sampah Organik, Puluhan Komunitas Lingkungan Subang Ikuti Bimtek Maggot
Forum sinergi ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), komunitas pelaku usaha muda PHRI Muda, Subang Business Inspiration (SBI), hingga para pemilik hotel dan restoran dari berbagai wilayah Subang.
Salah satu isu utama yang juga mengemuka adalah pentingnya strategi branding dan promosi pariwisata yang lebih kreatif dan masif. PHRI Subang menekankan perlunya satu identitas wisata yang kuat serta kampanye digital yang efektif untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Kolaborasi dengan konten kreator, media sosial, dan event menjadi bagian penting dalam rencana promosi tersebut.
“Jangan kalah dengan daerah lain. Kita punya alam, kita punya budaya, kita punya sumber daya. Tinggal bagaimana mengemas dan menyampaikannya ke publik,” tutup Hj. Ratna.
Sumber : Pasundan Ekspres