SUBANG, Elshifaradio.com – Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukman Nurhakim, menekankan pentingnya revitalisasi mata air Cipondok karena merupakan sumber air baku utama yang dikelola oleh Perumda untuk melayani lebih dari 14 ribu pelanggan di tiga kecamatan: Cisalak, Kasomalang, dan Jalancagak. Dalam kondisi normal, mata air tersebut mampu mendistribusikan sekitar 180 liter per detik, namun setelah bencana, kapasitas tersebut menurun menjadi hanya 160 liter per detik.
Lukman menjelaskan bahwa pengambilan air saat ini tidak bisa dilakukan dari titik awal sebelum longsor karena bak penampung air telah hancur. Sebagai tindakan darurat, air diambil dari sumur atau bekas titik pengambilan air milik PT Tirta Investama (Aqua) yang sudah tidak digunakan.
“Broncaptering atau penampung air dari mata air kami rusak. Tidak ada sisa tergerus longsor. Saat ini mengambil dari bekas milik Aqua yang tidak terpakai, sifatnya sementara. Akhirnya kapasitas debit tidak bisa sebesar semula. Maka pelayanan juga belum pulih seratus persen,” papar Lukman.
Baca Juga : Komisi Penanggulanan AIDS Kabupaten Subang Gelar Acara HIV/AIDS Awereness Event 2024
Akibat kondisi tersebut, kontinuitas distribusi air terganggu, terutama di wilayah pelanggan terjauh yang masih belum stabil. Selain itu, Perumda Tirta Rangga mengalami kerugian pendapatan lebih dari Rp 1 miliar serta kerusakan aset perusahaan.
Menindaklanjuti hal tersebut, Perumda Tirta Rangga berharap agar Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum segera melakukan perbaikan area mata air Cipondok pasca bencana longsor yang terjadi pada 7 Januari 2024.
Upaya untuk mengajukan bantuan perbaikan mata air telah dilakukan, termasuk mengusulkan ke BBWS, BPPW, BNPB, hingga Kantor Staf Presiden (KSP).
Baca Juga : Kesempatan Emas untuk Pengusaha Kreatif! Yuk Ikuti Seleksi Tenant Inkubator Bisnis DKUPP Subang 2024
“Respons dari BBWS sudah ada. Pada 1 April 2024, mereka sudah melakukan survei lapangan. Kami berharap ada tindak lanjut perbaikan. Perbaikan perlu biaya besar, makanya kami minta bantuan anggaran pusat. Pak Bupati sudah menyurati langsung, kami sudah sampaikan,” tambah Lukman.
Pada Jumat, 2 Agustus 2024, DPRD Subang memanggil Perumda Tirta Rangga, BBWS, PUPR, dan pihak lainnya untuk membahas penanganan pasca bencana longsor.
“Kami sudah jelaskan progresnya kepada DPRD. Mudah-mudahan segera ada solusi,” pungkasnya.
Sumber : jurnalmediaindonesia.com
Response (1)