OpiniBerita

Sambut Peringatan Hari Guru Nasional, dr. Encep Soroti Ketimpangan Pemerataan Guru di Jawa Barat

5
×

Sambut Peringatan Hari Guru Nasional, dr. Encep Soroti Ketimpangan Pemerataan Guru di Jawa Barat

Share this article
IMG 20251125 074840 748

SUBANG – Menyambut peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November mendatang, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi V, dr. Ence Sugiana (Fraksi PKS), menegaskan bahwa momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi kembali peran dan fungsi guru dalam menyiapkan sumbe daya manusia (SDM) masa depan.

” Menyongsong Hari Guru Nasional, kita sangat berharap ini dijadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi peran dan fungsi guru dalam menyiapkan sumber daya manusia di masa yang akan datang, apalagi kita akan menghadapi Indonesia Emas 2045, ” ujarnya.

dr. Encep juga menegaskan bahwa kualiatas SDM menjadi penentu lahirnya kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bangsa seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Karena itu, ia menyoroti kondisi guru di Jawa Barat, khususnya pada jenjang menengah – SMA dan SMK – yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Menurutnya, pemerataan guru di sekolah negeri di Jawa Barat saat ini belum merata. Ia menjelaskan, ” Di beberapa sekolah masih ada kekurangan jumlah guru termasuk juga ketidaksesuaian bidang keahlian guru. ”

Menindaklanjuti kondisi tersebut, dr. Encep mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pendataan ulang terhadap keberadaan guru, baik dari jumlah maupun bidang keahlian, khususnya yang berstatus ASN dan P3K. Pendataan yang tepat akan memungkinkan pemerataan guru antar sekolah, terutama saat ada sekolah yang kelebihan tenaga pengajar sementara sekolah lain kekurangan.

Ia menambahkan, ” Pendataan dan pendistribusian yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat itu harus betul-betul terevaluasi supaya terjadi pemertaan, karena ketidakmerataan jumlah dan guru bidang studi tertentu akan berdampak pada kualitas pendidikan. ”

dr. Encep juga meningatkan bahwa pembangunan Unit Sekolah Baru dan penambahan ruang kelas baru juga akan memicu peningkatan kebutuhan guru. Jika pendataan dan distribusi tenaga pendidik tidak diperbaiki sejak dini, maka ketimpangan tenaga pengajar akan semakin lebar dan mempengaruhi kualitas pendidikan di masa depan.

Dengan langkah strategis tersebut, ia meyakini bahwa pendidikan kejuruan di Jawa Barat akan semakin adaptif, unggul, dan mampu melahirkan sumber daya manusia yang siap bersaing di era Indonesia Emas 2045.