SUBANG – Upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa di Kabupaten Subang menunjukkan hasil nyata. Hingga akhir Mei 2025, tercatat sudah 180 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) terbentuk dan aktif di berbagai wilayah pedesaan. Jumlah ini mencerminkan pencapaian besar menuju target 253 desa di Subang memiliki KDMP sebelum Mei 2025 berakhir.
Langkah ini bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi juga menjadi simbol bangkitnya semangat gotong royong dan ekonomi kerakyatan. Salah satu wujud konkret dari giat tersebut tampak dalam pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, yang berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025. Proses pembentukan koperasi di desa ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan aparat desa, menandai komitmen kuat untuk membangun kesejahteraan secara kolektif.
Baca Juga : Gerak Cepat, Dewan Pendidikan Subang Lakukan Investigasi Dugaan Pungli Dana BOS di Ciasem
Haris Alkhoiri, Petugas Dinas Koperasi Kabupaten Subang, mengungkapkan optimisme terhadap capaian ini. “Dari 253 desa di Kabupaten Subang, 180 KDMP sudah terbentuk. Kami targetkan pada bulan Mei 2025, semua desa sudah memiliki KDMP,” ujarnya.
Terkait potensi penghasilan pengelola koperasi, Haris menjelaskan bahwa imbal hasil akan sebanding dengan kemajuan koperasi. “Kalau masalah gaji itu kembali kepada yang mengelola koperasi. Jika koperasi yang dikelolanya maju, itu sudah jelas perhitungannya bisa lebih dari 10 juta, begitu juga sebaliknya,” imbuhnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah kecamatan. Camat Ciasem, Eza Zaithon T Anshari, menegaskan pentingnya koperasi sebagai pemicu semangat warga untuk mencapai kesejahteraan. “Dengan adanya koperasi ini, harus pula membuat semangat warga demi untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Eza.
Baca Juga : Bupati Subang Geram ! Dana BOS jadi Masalah Berulang, Siap Mutasi Kepala Sekolah Bermasalah
Kepala Desa Ciasem Baru, Indah Aprianti, menyampaikan bahwa koperasi yang dibentuk akan menjangkau beragam sektor yang menyentuh kebutuhan dasar warga. “Nantinya koperasi akan bergerak di bidang pertanian, sembako, ekspedisi, simpan pinjam, dan lainnya,” papar Indah.
Secara spesifik, ia menyoroti peran koperasi dalam sektor pertanian. “Untuk bidang pertanian, nantinya hasil dari panen para petani akan masuk ke koperasi, termasuk juga ada ekspedisi,” jelasnya.
Dengan penuh harap, Indah juga menyampaikan bahwa keberadaan KDMP ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemajuan desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Kini, dengan 180 KDMP yang telah berdiri, Kabupaten Subang semakin mantap melangkah menuju kemandirian ekonomi berbasis gotong royong dan solidaritas antarwarga. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa desa bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek utama penggerak perubahan.
