JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terus menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui implementasi Rencana Induk Penelitian (RIP) UNJ 2021–2025, yang telah dirancang sebagai pedoman pelaksanaan riset di lingkungan kampus.
RIP ini sekaligus menjadi pondasi bagi UNJ untuk memperkuat posisinya di kancah pendidikan Asia. Harapan besar pun disampaikan oleh Rektor UNJ agar melalui RIP tersebut, kuantitas dan kualitas penelitian bisa lebih ditingkatkan.
Baca Juga : Warga Tambakdahan Kehilangan Akses Air Pamsimas, Diduga Dijual ke Perusahaan oleh Oknum Desa
Harapan inipun direspon oleh Tim yang terdiri dari Ketua : Dr. Rina Febriana, M.Pd
Anggota Peneliti : Prof. Dr. Ivan Hanafi, M.Pd
Anggota Peneliti : Dra. I Gusti Ayu Ngurah, MM
Anggota Peneliti: Dr. M. Nurtanto, M.Pd
Anggota Peneliti: Dr. Nurulita Imansari, M.Pd
Anggota Mahasiswa Peneliti: Rizka Putri Aulia Rahmah (1514620001)
Anggota Mahasiswa Peneliti : Salsabila Dui Jasmine (1514620061)
Anggota Mahasiswa Peneliti : Rizki Fawzan Zulfi (1517821008)
Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Dr. Rina menjelaskan bahwa penelitian timnya berfokus pada bidang Pendidikan Kejuruan (Vokasional), yang juga menjadi salah satu dari delapan bidang prioritas dalam RIP UNJ.
“Betul RIP UNJ 2021-2025 telah merumuskan 8 (delapan) bidang penelitian. Salah satu bidang penelitian adalah Pendidikan Kejuruan (Vokasional),” kata Dr. Rina.
Baca Juga : Gebyar Muharram 1447 H, Assyifa Peduli Salurkan Santunan untuk 77 Yatim Tambakmekar
Ia menambahkan bahwa pendidikan vokasi memiliki tujuan utama untuk menghasilkan tenaga profesional yang mampu mengembangkan serta menyebarluaskan teknologi atau kesenian dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tim menilai, urgensi dari penelitian ini selaras dengan kebutuhan nasional, yakni menghubungkan antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja, atau yang lebih dikenal dengan konsep link and match. UNJ sebagai institusi pendidikan memiliki tanggung jawab langsung dalam menjawab tantangan tersebut.
Dalam jangka pendek, penelitian ini diarahkan pada pengembangan instrumen penilaian magang MBKM berbasis mobile learning. Tim telah melakukan riset pendahuluan sebelumnya dengan melibatkan HR Manager dari sektor industri perhotelan sebagai mitra diskusi dalam perumusan indikator penilaian.
“Perumusan penilaian magang inipun telah dilakukan pada penelitian terdahulu dengan mengundang HR Manager dari industri perhotelan,” jelasnya.
Dengan penilaian yang terstandar dan relevan dengan kebutuhan industri, mahasiswa diharapkan mampu meraih kompetensi kerja yang aplikatif dan sesuai dengan dunia nyata. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan model DDDE, yang berfokus pada perancangan dan penyempurnaan produk berbasis kebutuhan pengguna.
Pada tahun pertama (2024), tim mengembangkan aplikasi bernama “Internship_Go”, sementara pada tahun kedua fokus beralih ke tahap implementasi dengan melibatkan User Experience Questionnaire (UEQ) untuk menilai pengalaman pengguna.
Baca Juga : Jens Raven Menggila ! Garuda Muda Hancurkan Brunei 8-0 di Piala AFF U-23
UEQ sendiri mengevaluasi enam aspek utama, yaitu daya tarik, kejelasan, efisiensi, ketepatan, stimulasi, dan kebaruan. Total ada 26 pertanyaan yang digunakan dalam pengujian kepada 35 responden mahasiswa yang telah mencoba langsung aplikasi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan tersediannya aplikasi Minatku dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi dan rekomendasi bagi siswa SMP dalam pemilihan studi lanjut berdasarkan minat
“Ternyata didapatkan hasil pada Aplikasi Magang MBKM Berbasis Mobile Learning tersebut, hasil pada skala daya tarik, efisiensi, ketepatan, stimulasi, pada posisi sangat baik. Sedangkan untuk kejelasan dan kebaruan pada posisi baik,” pungkasnya.
Baca Juga : Komitmen Nyata ! RSUD Subang Tingkatkan Mutu Layanan Melalui Monitoring Edukasi Pasien
Dr. Rina juga menjelaskan bahwa proses evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner UEQ untuk menangkap pengalaman subjektif pengguna terhadap sistem digital ini.
Tak hanya berhenti pada pengembangan teknologi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam membangun sistem pendidikan vokasional yang lebih adaptif dan responsif terhadap tuntutan industri. Tim optimis, riset ini bisa menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terus digencarkan pemerintah.
Sumber : Galagala.id