SUBANG – Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Rahmat Efendi, S.Sos, M.Si. memimpin koordinasi bersama stakeholder terkait dalam upaya penanganan luapan Sungai Cipunagara di Kecamatan Pamanukan dan pemenuhan kebutuhan pengungsi, Selasa (20/12/2022).
Dilansir dari data Kecamatan Pamanukan per tanggal 18 Desember 2022 hingga pukul 04.00 WIB, terdapat 149 rumah yang terendam di beberapa wilayah dusun di Desa Mulyasari dan beberapa empang serta sawah warga yang ikut terendam.
H. Rahmat Effendi, S.Sos., M.Si. menyampaikan, terjadinya luapan di Sungai Cipunagara berawal dari hujan deras pada hari Minggu malam (18/12) yang mengakibatkan naiknya permukaan Sungai Cipunagara dan terjadi rembesan air ke wilayah pemukiman dan memaksa warga untuk mengungsi.
“Minggu sore curah hujan tinggi di wilayah selatan sampai Pantura mengakibatkan Sungai Cipunagara meluap cukup signifikan dan karena adanya kenaikan air Sungai Cipunagara terjadi rembesan air ke wilayah pemukiman warga Pamanukan mengakibatkan masyarakat Desa Mulyasari mengungsi di 2 titik yaitu Fly Over Pamanukan dan Masjid Al Falah. Terdapat kurang lebih 200 orang pengungsi.”
Menurut H. Rahmat, Kang Jimat yang mendapat kabar terjadinya rembesan air dan adanya pengungsi di Pamanukan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk tim kesehatan agar permukaan Sungai Cipunagara segera turun dan kesehatan pengungsi terus terawasi.
“Pak Bupati menerima laporan dari Camat Pamanukan sudah menginstruksikan BPBD, Dinsos, tim kesehatan untuk menangani pengungsi. Alhamdulillah atas sinergitas semua pihak sudah tersedia makanan berupa nasi bungkus, makanan ringan, air mineral, kemudian tim kesehatan juga memerika para pengungsi.”
Berkat kerja cepat Kang Jimat yang berkoordinasi bersama seluruh pihak, permukaan Sungai Cipunagara pagi tadi telah surut dan pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
“Pagi hari tadi elevasi Sungai Cipunagara sudah turun para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Hal tersebut dapat dilakukan atas kerja cepat Kang Jimat yang menginstruksikan kepada stakeholder terkait. Dandim 0605 juga sempat berkunjung ke pengungsi, dari Polres juga. Alhamdulillah berkat sinergitas, kerja sama, dan gotong royong kita memberikan pelayanan yamg cukup cepat bagi pengungsi.”
Terkait pembangunan Bendungan Sadawarna, H. Rahmat meyakini dengan sudah dilakukannya perendaman Bendungan Sadawarna potensi banjir di wilayah Pantura Subang dapat diminimalisir dan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang telah berkoordinasi dengan BBWS Bendungan Sadawarna terkait rembesan air yang sempat terjadi.
“Bendungan Sadawarna yang sudah dilakukan perendaman cukup efektif dalam meminimalisir banjir di wilayah Pamanukan. Bendungan Sadawarna akan diresmikan pada akhir Desember oleh Presiden RI Terjadinya rembesan di Pamanukan berkoordinasi dengan satker BBWS Bendungan Sadawarna untuk mengurangi debit air buang ke sungai Cipunagara dan aliran Sungai Cipunagara semakin turun elevasinya. Mudah-mudahan manfaat Bendungan Sadawarna optimal terutama dalam pengendalian banjir di wilayah Subang dan Pantura khususnya.” Menghadapi cuaca ekstrem dan potnesi bencana banjir, Kang Jimat menginstruksikan kepada seluruh Camat untuk segera melakukan rapat koordinasi di tingkat Kecamatan dengan melakukan mitigasi bencana banjir dan SOP penanganan dengan mengundang pihak terkait seperti BPBD, BBWS, Dinsos, Dinas Kesehatan, Kepala Desa, dan Puskesmas.