SUBANG – Perhelatan Cabor Sambo Porprov Jabor ke-XIV Jawa Barat berlangsung sengit dan keras. Olah raga bela diri yang berasal dari Rusia ini memiliki beragam jenis jurus yang keras karena bela diri ini adalah salah satu bela diri yang dapat dilakukan tanpa senjata, seperti nama aslinya Samozashchita Bez Oruzhia yang artinya pertahanan diri tanpa senjata.
Berbagai keahlian jurus ditampilkan oleh para atlet Cabor Sambo dari berbagai kontingen kabupaten/kota se wilayah Jabar. Salah satu nya adalah atlet Sambo putra, Edo Suprapto yang sudah berusaha maksimal menampilkan keahlian jurus yang ia kuasai. Namun, pada pertandingannya Edo Suprapto akhirnya tumbang dan harus segera mendapat perawatan dari tim medis usai bertarung dengan Moses , atlet Sambo Kota Bekasi, pada kategori Combat Kelas +88 Putra.
Pada kejadian tersebut dr Rei Parikesit yang memberikan pertolongan kepada Edo mengungkapkan bahwa Edo Suprapto tumbang setelah mendapatkan benturan di bagian dada yang membuatnya mengalami sesak, pusing, dan kabur pandang.
“Terkena benturan di bagian dada,” ungkap dr Rei Parikesit di tengah aksinya memberikan pertolongan kepada Edo Suprapto.
Setelah dilakukan penanganan hingga 20 menit kemudian kondisi Edo berangsur membaik. Edo Suprapto harus mengakui kekuatan Moses di arena Cabor Sambo Porprov Jabar XIV/2022 yang gelar di GOR Nalendra Cottage Cijambe Subang.
Sementara itu, Manajer Cabor Sambo Porprov Jabar XIV/2022 Kabupaten Indramayu , Edi Sunaryo, mengatakan bahwa pertarungan pada Kategori Combat ini berlangsung sengit dan keras. Pada kesempatan tersebut juga ia mengungkapkan bawah kontingen Cabor Sambo Kabupaten Indramayu menargetkan perolehan medali perunggu.
“Anak-anak aman, Alhamdulillah. Kita target masih di medali perunggu, sudah dapat 3 perunggu dari kategori Sport 2 medali perunggu dan dari Kategori Combat 1 medali perunggu,” ungkap Edi Sunaryo. “Rudi Hartono mendapat medali perunggu pada Kategori Combat hari ini di Kelas +88, sementara kemarin dua medali perunggu diperoleh dari Kategori Sport Putra dan Putri oleh Tarwilan di Kelas -71, dan Mayasari di Kelas -47,” pungkas Sang Manajer.
